Anai Bandbart

Senin, 09 Juni 2014

No-To-Ne-Go-Ro (RAMALAN JOYOBOYO TENTANG PEMIMPIN NUSANTARA)

           Sebulan lagi (9 Juli 2014) akan diadakan pemilihan presiden RI. ada yang menarik klo bicara tentang capres ini, karena capres kali menampilkan 2 sosok yang fenomenal yaitu Joko Widodo (Jokowi) & Prabowo Subianto.  Siapakah yang akan menjadi Pemimpin Indonesia tidak ada yang tau pasti. 
Tapi klo menurut ramalan Joyoboyo bahwa pemimpin nusantara ini akan berkaitan dengan penggalan suku kata NOTONEGORO.
Sri Aji Joyoboyo, Raja Kediri, sangat masyhur dengan ramalannya yang jitu. Untuk urusan presiden atau pemimpin negeri ini, dia meramal "Notonegoro", penggalan suku kata nama presiden. Dan Jokowi, ternyata tak masuk hitungan.
Sri Aji Joyoboyo yang juga disebut Jayabaya pernah mengungkapkan, nusantara ini akan dipimpin oleh Notonegoro. Notonegoro bukan nama personal, namun penggalan suku kata nama pemimpin nasional. "No", misalnya, dipercaya sebagai Soekarno, presiden pertama. Kemudian "To", tak lain Soeharto, presiden kedua.
Terminologi Notonegoro ini sempat ramai diperbincangkan pascareformasi 1998. Bahkan, banyak buku politik yang membedah Notonegoro tersebut untuk mengupas teori kepemimpinan nasional. Interpretasinya sama, membaca siapa yang bakal muncul sebagai pemimpin di nusantara ini.
Jika di-otak-atik-gathuk, ternyata nama Jokowi --yang saat ini menjadi calon presiden terpopular -- justru tidak masuk dalam hitungan. Seperti mistik, tapi kenyataannya begitu. Mari kita telusuri bersama.
Kata "No-To-Ne (No)-Go-Ro" bisa dilihat sebagai berikut. "No" yang pertama, ya itu tadi, Soekarno. "To" tak lain Soeharto. "No" berikutnya dipercaya sebagai Habibie, presiden ketiga. Lho kok bisa? Ada yang menterjemahkan, Habibie itu bahasa Arab dari kata dasar hubbun yang diartikan sebagai cinta. Nah, cinta itu dalam bahasa Jawa disebut Tresno. Maka kloplah urutan "No-To-No".
Setelah Habibie, pemerintah Indonesia dipimpin oleh Gus Dur, panggilan akrab KH Abdurrahman Wahid. Nah, sebutan Gus ini bisa ditafsirkan "Go" dalam urutan keempat "No-To-No-Go". Maklum, penulisan Gus dalam ejaan lama, bakal ditulis dengan huruf "oe" menjadi Goes Dur.
Pasca Gus Dur dilengserkan, muncul Megawati Seokarnoputri. Namanya ternyata bisa dikaitkan dengan "Ro" dalam "No-To-No-Go-Ro". Kata "Ro" itu diambil dari Soekarnoputri yang sama maknanya dengan Soekarnoputro.
Lalu bagaimana dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono? Konon, dia pengulangan awal "No-To-No-Go-Ro". Kata "No" pas dengan Yudhoyono sebagai presiden keenam.
Pertanyaannya kemudian, siapa presiden ketujuh jika merujuk ramalan Joyoboyo tadi? Presiden Indonesia yang ketujuh memang akan muncul pada Pilpres 2014.
Jika mengacu pada "No-To-No-Go-Ro", maka pemilik nama dengan simbol "To" yang akan muncul.
Prabowo, merupakan capres dengan elektabilitas tertinggi sebelum munculnya nama Jokowi. Prabowo berhasil menarik simpati masyarakat dengan ide-ide dan strategi yang akan dicanangkan. Meski kini, kepopulerannya kalah jauh dari Jokowi.
Selain capres terpopuler setelah Jokowi, sejumlah media online di Amerika Serikat menyebut Prabowo memiliki peluang besar sebagai presiden mendatang. Salah satunya, media online bernama Scoops San Diego. Mereka menyebut, Prabowo merupakan calon presiden yang paling mungkin memenangkan pemilihan presiden 2014.
Mungkinkah Prabowo memenangkan Pilpres 2014? Prabowo mungkin akan memenangkan peperangan.
Lalu apakah Scoops San Diego berpatok pada ramalan Sri Aji Joyoboyo? Sudah pasti tidak. Anda sendiri juga boleh percaya boleh tidak. Namun yang pasti, bakal sangat menarik, jika Jokowi kelak benar-benar tak muncul menjadi presiden hasil Pilpres 2014. Kita tunggu saja.

wallahua'lam bisawab. Jangan Percaya Ramalan yach.. (klo benar itu hanya kebetulan belaka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar