Anai Bandbart

Jumat, 19 November 2010

Pengertian Blog


Pengertian Blog

Pada mulanya blog dinamakan weblog akan tetapi untuk mempersingkat penyebutan maka hanya disebut blog saja.  Blog sendiri bersisi tentang catatan atau diary dari seseorang/pemilik blog yang diinformasikan melalui postingan.

Catatan: para penulis/pemilik blog biasa di sebut blogger

Pemilik blog dapat menulis sesuka hati semua unek-uneknya di sini dan bahkan kalo menginginkan si pemilik blog dapat meminta komentar dari pembaca yang melihat blognya.  Tapi anda harus hati-hati dalam menulis sesuatu di dunia maya ini jangan sampai melanggar undang-undang informasi elektronik & tekhnologi informatika, masih ingat kan tentang kasus Prita? Ibu ini masuk pengadilan karena dituntut oleh sebuah rumah sakit di Tanggerang (Anai-Bandbart sengaja gak nulisin nama rumah sakitnya karena takut dituntut juga hehehe… ^_^) disebabkan Ibu Prita menulis unek-uneknya di dunia maya ini.

Jadi pada initinya anda harus bijak dalam membuat catatan di dalam blog.

Seiring dengan perkembangan maka blog selain untuk catatan pribadi digunakan juga untuk menginformasikan sesuatu yang layak diketahui oleh pembacannya, misalkan tentang tekhnik-tekhnik  Internet, resep masakan, info seputar ibadah Hají, dan ide-ide lainnya yang ingin disampaikan oleh penulis.

Anda juga harus tahu bahwa blog bisa menghasilkan uang lho….

Ya, dari sebuah blog yang walaupun hanya gratisan anda bisa menghasilkan uang. Apabila banyak orang/pembaca mengunjungi blog anda, maka ini akan menjadi daya tarik seseorang/perusahaan untuk memasang iklan usahanya. Anda pernah lihat program Tv yang iklannya banyak? Ini dikarenakan rating program tersebut sangat tinggi (banyak yang melihat/menonton program ini) begitu juga dengan sebuah blog semakin banyak yang melihat blog tersebut maka semakin banyak pula pemasang iklan di blog tersebut dengan harapan iklannya dilihat oleh pengunjung (pastinya supaya pengunjung membeli atau paling tidak hanya masuk ke situs si pengiklan).

Nah dari sinilah uang mengalir pada anda karena si pemasang iklan barang tentu tidaklah gratis untuk memasang iklan di blog anda.

Sekian dulu dech postingan dari saya nanti dilanjut lagi yach dan jangan lupa kasih komentarnya.

BUBUR TOP DI CIREBON

Bagi anda penikmat kuliner saya punya info nich.
Untuk anda yang berada di daerah Cirebon dan sekitarnya tentu tidak asing lagi mendengar warung Bubur M.Toha. Ya, itulah warung bubur yang paling terkenal di Cirebon. Soal rasa enggak perlu diragukan lagi dech coba aja tengok ke sana para penikmat kuliner keluar masuk silih berganti sampai-sampai anda harus ngantri saya aja jauh-jauh dari Bandung sengaja datang ke sana untuk menikmati kelezatan bubur yang satu ini
Tapi bener lho... sampai-sampai wartawan Kompas, Pikiran Rakyat, bahkan Pak Bondan sang master Kuliner gak mau ketinggalan untuk menikmatinya.
Buka 24 jam non-stop. Di sini anda bisa memilih mana yang anda suka; ada Burjo (Bubur Kacang hijau), Bubur Ayam, Telor 1/2 matang dll.

Lokasinya tepat di jalan M.Toha Cirebon (makanya dinamain bubur M.toha) gak jauh kok dari Stasiun Cirebon. Klo mau ke sana tanyain aja sama abang becak atau orang-orang di sana pasti tau kok.

Inilah salah satu keunikan negara kita Indonesia. Setiap kota di Indonesia memiliki ciri khas tempat makan dan kulinernya sendiri-sendiri yang mereka hadirkan di kota lain. Misalnya, Padang dengan rumah makan dan masakan Padangnya, Tegal dengan wartegnya, Lamongan dengan warung pecel Lamongannya, dan Kuningan dengan warung bubur kacang ijo dan bubur ayamnya. 
 
Warung Bubur "Moh. Toha" ini memang sudah populer semenjak lama dan menjadi favorit masyarakat Cirebon dari berbagai kalangan baik untuk sarapan pagi, jajanan sore, maupun santapan malam pengganjal perut ketika lapar. Seperti kebanyaka warung bubur ayam dan bubur kacang ijo khas Kuningan, warung Bubur "Moh. Toha" menyajikan beberapa menu seperti bubur ayam, bubur kacang ijo dan ketan hitam, mie instan, dan juga jamu.

Walaupun menu yang disajikan di tiap warung bubur khas Kuningan sama saja dan sederhana, namun setiap warung bubur khas Kuningan ini memiliki rasa yang berbeda, terutama pada kuliner bubur ayam dan bubur kacang ijonya. Dan bubur ayam dan bubur kacang ijo di Bubur "Moh. Toha" ini nampaknya masih jadi yang terpopuler di kota Cirebon karena rasanya. Jadi, bagi anda penggemar bubur kacang ijo atau bubur ayam, silahkan coba Bubur "Moh. Toha" di jalan Mohamad Toha kota Cirebon ini.


Jangan Mengaku Orang Cirebon Kalo Belum Pernah Ke Bubur M.Toha

Cara Membuat Blog

MEMBUAT BLOG DI BLOGGER  

artikel ini dari http://www.bayumukti.com

Blogger Baru
Sejak Januari 2007 proses pembuatan/ registrasi / sign-up blog di blogger.com lebih dipermudah, sbb:
1. Apabila Anda punya email di gmail.com, maka Anda bisa langsung log-in atau sign-in di blogger.com –> new blogger –> masukkan id/usernama plus password gmail Anda. Dan ikuti proses selanjutnya.
2. Apabila Anda belum punya email di gmail.com, silahkan buat (register/ sign-up) dulu di http://gmail.com –> sign-up. Setelah jadi email gmailnya, kunjungi http://blogger.com –> new blogger –> masukkan id / gmail Anda plus password dan ikuti proses pembuatan blog selanjutnya.

Cara Mempromosikan Blog

Membuat blog saja bukanlan akhir dari pekerjaan anda. Setelah selesai membuat blog, hal yg tak kalah pentingnya adalah empromosikan/memperkenalkan blog milik Anda pada dunia ramai. Apa gunanya membuat blog kalau isi curhat, puisi, cerpen, refleksi dan opini Anda yang diposting tidak dibaca orang, bukan?
Ikuti langkah-langkah promosi blog sebagai berikut:

(1) Daftarkan di blog directory

Daftarkan blog Anda ke berbagai direktori blog (blog directory). Sedikitnya, daftarkan di tiga blog directory terbesar dan terpopuler, yaitu (a) http://technorati.com (b) http://feeburner.com (c) http://blogdigger.com. Ikuti seluruh petunjuk pada ketiga blog directory tsb ketika mendaftar.
Blog-blog directory ini nantinya secara otomatis akan mengirim data blog dan posting-posting anda ke berbagai search engine, termasuk tiga search engine besar yaitu http://google.com, http://msn.com, http://yahoo.com.
(2) Link-trade, Link Exchange atau Tukar Link
Ajak teman anda yg memiliki blog untuk saling tukar link. Link URL anda di blog dia, dan jangan lupa anda juga memasukkan link blog teman anda tsb. di blog anda. Dalam dunia blog, ini disebut juga dg istilah BLOGROLL. Dan blogroll ini salah satu penyebab cepatnya popularitas blog di seluruh dunia, mengalahkan website yg biasa.
Blogroll atau link-exchange tidak harus melalui permintaan, bisa juga dg saling suka rela. Umpamanya, ada seseorang blogger (pemilik blog) yg memasang link Anda di blog dia, apabila Anda tahu, maka Anda juga “berkewajiban” menambah link blog dia di blog Anda. Apabila tidak, maka akan dicap sebagai “blogger pelit”. Di dunia maya pun, sebagaimana di dunia nyata, orang pelit akan selalu teralienasi. Dg kata lain, sedikit “tamu”nya. :)
Nah, bagaimana cara mengetahui ada yg mengelink blog Anda? Caranya mudah: tulis di kotak http://technorati.com/search alamat blog Anda atau blog siapa saja yg ingin Anda ketahui. Setelah itu tekan search, anda akan tahu siapa saja yg ngelink ke blog tsb.
(3) Berkunjung ke blog lain
Untuk menambah teman untuk diajak blogroll, sempatkan berkunjung ke blog2 lain, dan berkomentar di bukutamu atau tagboard mereka atau berkomentar di tulisan mereka sambil jangan lupa memasang alamat blog Anda di blog mereka. Dalam waktu tidak lama, mereka akan “bertamu balik” ke “rumah” atau blog Anda.
(4) Aktivitas posting
Usahakan sedikitnya satu kali posting setiap harinya. Posting yg teratur di blog, akan membuat tamu datang secara teratur juga.
(5) Alamat blog di signature email
Tulis alamat blog Anda di signature email. Sehingga setiap anda menulis email ke pribadi atau ke milis, alamat blog anda akan selalu muncul, dan “menggoda” orang untuk berkunjung. Memposting ringkasan tulisan di blog Anda ke milis juga akan sangat menggoda member milis untuk datang ke blog Anda.

Setelah membuat blog dan memposting tulisan, curhat, puisi dan cerpen serta diari Anda, cobalah tiga hari kemudian cek blog Anda di http://technorati.com/search, pakai kata kunci nama Anda atau link Anda seperti http://anai-bandbart.blogspot.com (pemakaian http://.. ini perlu untuk membentuk link). Apabila masih belum muncul di technorati.com, berarti ada setting-an blog Anda yg perlu diperbaiki. Ikuti petunjuk sbb:
(1) Log-in ke http://blogger.com dan masukkan id dan password seperti biasa;
(2) Klik judul blog Anda;
(3) Klik “setting”, trus klik “publishing”
(4) Di bagian paling bawah ada menu “notify weblogs.com” pilih “yes”.
(5) Klik “Save Settings” dan “republish”. Selesai.
Jangan lupa, menu “comments” dibikin publik supaya orang mudah memberi komentar. Caranya:
(1) Klik “Setting”, trus klik “comments”. Di “settings comments” ini ada berbagai pilihan, pilih sbb:
(a) Comments –> pilih “show”;
(b) Who can comment? –> pilih “anyone”;
(c) Comments default for comments –> pilih “New Posts have comments”
(d) Backlinks –> show
(e) Show comment in pop up window? –> pilih “yes”
(f) Show Word verification for comments? –> pilih “yes”
(g) Enable comment moderation? –> pilih “no”
(h) Show profile images on comments? –>pilih “yes”
(i) comment notification address –> isi dg email anda.
Terakhir, klik “Save Settings” dan “Republish”. Selesai.
Setelah melakukan semuanya, ikuti perkembangan peringkat blog anda…
Selamat mencoba

Kamis, 18 November 2010

Tahukah Anda Arti dari Nama Indonesia?

SEJARAH NAMA INDONESIA
                                                                               Dari Wikipedia bahasa Indonesia 

Catatan masa lalu menyebut kepulauan di antara Indocina dan Australia dengan aneka nama.
Kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai Nan-hai ("Kepulauan Laut Selatan").
Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara ("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa ("Pulau Emas", diperkirakan Pulau Sumatera sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab, luban jawi ("kemenyan Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "orang Jawa" oleh orang Arab, termasuk untuk orang Indonesia dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga dikenal nama-nama Samathrah (Sumatera), Sholibis (Pulau Sulawesi), dan Sundah (Sunda) yang disebut kulluh Jawi ("semuanya Jawa").
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang", sementara kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).
Unit politik yang berada di bawah jajahan Belanda memiliki nama resmi Nederlandsch-Indie (Hindia-Belanda). Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur) untuk menyebut wilayah taklukannya di kepulauan ini.
Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20.

Nama Indonesia

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur")), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris):
"... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia"".
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. [1]
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
"Mr Earl menyarankan istilah etnografi "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah geografis murni "Indonesia", yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia"
Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. [1]
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel ("Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu") sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara di kepulauan itu pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indië tahun 1918. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.
Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch ("Hindia") oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander ("pribumi") diganti dengan Indonesiër ("orang Indonesia").

Politik

Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Sebagai akibatnya, pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu. [1]
Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,
"Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia-Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesiër) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."
Di Indonesia Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa, dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia-Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama Indonesië diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Permohonan ini ditolak.
Dengan pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia-Belanda". Pada tanggal 17 Agustus 1945, menyusul deklarasi Proklamasi Kemerdekaan, lahirlah Republik Indonesia.