Dua puluh tahun lalu, Tim Berners-Lee merilis ‘World Wide Web’ atau
yang biasa kita sebut ‘www’, tiga karakter pertama dari tiap alamat
situs internet, dengan tujuan untuk berbagi informasi secara lebih baik.
Saat
itu, tak banyak yang mengetahui teknologi ini dan bahkan sedikit sekali
yang mengerti akan potensinya pada tahun-tahun mendatang – bahwa
teknologi ini memungkinkan kita untuk belanja dari dari ruang tamu kita
yang nyaman, memungkinkan doketr untuk memeriksa pasien dari jarak
ribuan mil, dan bahwa informasi dapat diakses dengan jari kita.
Dengan
dukungan dari perusahaannya yaitu CERN (Organisasi Eropa untuk
Penelitian Nuklir), Tim, yang mendapat gelar “Sir” dari Kerajaan
Inggris, merancang ‘World Wide Web’ di tahun 1989.
“Www” kemudian
dirilis ke pubilik oleh CERN pada tahun 1993, sekaligus merilis semua
sektor industri yang terkait dan merevolusi teknologi yang lama.
Kemunculan ‘World Wide Web’ (1994)
Pada
25 Mei 1994, Konferensi Internasional pertama bertema ‘World Wide Web’
dibuka di Jenewa, Swiss. Salah seorang peserta konferensi, Mark Pesce,
mengatakan, “Jika situs internet punya senjata yang berpeluru, maka
tembakan akan terdengar pada Rabu pagi di kantor CERN.”
Mark
berkisah, kala itu, seluruh peserta yang ada di auditorium mendengarkan
ceramah Tim Berners-Lee dan pakar-pakar lain di bidang teknologi yang
mendiskusikan potensi 'world wide web'.
Ia mengenang salah satu
pembicara di konferensi tersebut, yang sempat muncul dalam program super
interaktif di televisi, sesuatu yang kini bisa kita bayangkan seperti
penonton TV yang melihat komentar-komentar di twitter, muncul di bagian
bawah layar mereka.
Karena respon yang luar biasa pada hari
pertama konferensi, Mark mengungkapkan Tim sampai mencatat bahwa pada
hari berikutnya, semakin banyak orang yang datang melebihi kapasitas
peserta konferensi.
Langkah awal menuju era digital (1995-1999)
Dengan
kemajuan teknologi, internet kemudian muncul ke hadapan para
pengggunanya dengan fitur komersil seperti toko buku online 'Amazon' dan
'AuctionWeb' yang kemudian berganti nama menjadi 'eBay'.
Bagi
beberapa orang, internet menawarkan lebih dari sekedar kunjungan ke toko
buku, dengan kehadiran 'match.com' yang menawarkan layanan kencan
online.
Mr Pesce, also an honorary associate in the Digital
Cultures Program at the University of Sydney, says Netscape's Navigator
browser offered many people their first opportunity to surf the net.
Mark,
yang juga peneliti di Jurusan Budaya Digital Universitas Sydney,
mengatakan, program 'Netscape's Navigator' menawarkan kepada banyak
orang kesempatan pertama untuk berselancar di dunia maya.
"Program itu adalah pilihan pertama bagi publik untuk berselancar di dunia maya, kala itu," ujarnya.
Di
tahun 1996, 'Hotmail' muncul dengan menawarkan kepada para pengguna
sebuah akun surat-menyurat online. Artinya, layanan surat yang bisa
diakses dimana saja dan kapan saja. Sukses program ini kemudian
berlanjut saat perusahaan 'Microsoft' membelinya dengan nilai transaksi
400 juta dolar.
Sementara 'email' menyediakan layanan yang lebih
cepat ketimbang sistem surat menyurat tradisional, layanan pesan instan
kemudian muncur dengan solusi lebih cepat atas komunikasi personal.
Salah satu aplikasi pesan instan yang terkenal pada masa ini adalah 'ICQ'. yang dirilis tahun 1996.
While
some were using the internet to chat, many others were exploring the
opportunity to enjoy audio, often streaming live from concerts and other
events.
Beberapa orang menikmati kehebohan berkomunikasi instan
via internet saat kesempatan untuk menikmati audio secara online,
menikmati konser dan acara-acara lainnya secara 'live', muncul.
Mark menuturkan, saat itulah pertama kalinya muncul kebutuhan untuk menggunakan urusan per-situsan lebih dari sekedar teks.
Setelah
merilis 'Google.com', perusahaan 'Google' kemudian mulai membangun
momentum dengan kemampuan algoritma mereka, yang terbukti lebih sukses
dibanding situs pencarian terdahulu.
Di sisi yang lain, komunitas
para penulis mulai membagi kesukaan, kehidupan, dan pemikiran mereka
dengan kemunculan situs berbasis jurnal pada layanan 'www'.
Situs
pertemanan 'Napster' kemudian muncul, dan sangat populer seiring dengan
maraknya penggemar musik yang mulai berbagi data audio. Akhirnya, situs
ini diberhentikan dengan perintah pengadilan pada tahun 2001.
Kemunculan jejaring sosial (2000-2004)
Pada
tahun 2001, situs informasi online ‘Wikipedia’ muncul. Dengan
kemunculan perdana sebagai penyedia informasi dengan layanan sebanyak
ensiklopedi anak-anak, situs ini tumbuh ketika edisi ‘ensiklopedi
Britannica 1911’ hadir di ruang publik.
Fitur ‘iTunes’ milik
perusahaan ‘Apple’ kemudian muncul dan memberi fasilitas bagi para
penikmat musik untuk mengunduh musik favorit mereka secara legal. Hanya
dengan merilis 200.000 lagu di hari pertama kemunculan, fitur ini mampu
mencapai penjualan sebanyak 250.000 kopi selama 24 jam.
Dengan
konsep pertemanan dekat, jaringan seperti ‘Napster’ dan ‘Skype’ kemudian
muncul ke pasaran. Menggunakan teknologi yang serupa, aplikasi ini
memungkinkan para pengguna untuk menelepon secara gratis.
Program
ini lantas berkembang dan memasukkan fitur seperti pesan video, dan
konferensi dengan video, serta mulai menawarkan layanan telekomunikasi
alternatif bagi para pengguna yang menginginkan saluran reguler ke
beberapa nomor telepon.
Teknologi video kemudian digunakan pada
industri lain, seperti industri medis, memungkinkan para dokter untuk
memeriksa pasien, dan dalam beberapa kasus merawat mereka dari jarak
ribuan kilometre.
Sementara ruang ‘chatting’ dan pesan instan
masih populer pada periode ini, jejaring social mulai muncul dan
menawarkan alternatif baru.
Jejaring professional seperti
‘Linkedin’ diluncurkan pada bulan Mei 2001 yang disusul kemudian oleh
‘MySpace’ di bulan Agustus tahun yang sama.
Di sudut yang lain,
mahasiswa Harvard bernama Mark Zuckerberg mengenalkan suatu program
kepada teman-teman dekatnya, sebuah jejaring sosial yang ia bangun untuk
mahasiswa universitas tersebut di tahun 2004. Lebih dari 1000 mahasiswa
medaftar di hari pertama kemunculan ‘facebook’.
Dengan layanan
surat-menyurat online berbasis situs, ‘Gmail’ memasuki pasar teknologi
dengan tawaran kapasitas penyimpanan yang mencapai 4 megabyte, di tengah
popularitas ‘Hotmail’ yang hanya menyediakan kapasitas penyimpanan
sebesar 2 megabyte.
Revolusi ponsel pintar (2005-2009)
Sepuluh
tahun setelah ‘world wide web’ dirilis ke publik, 70% rumah tangga
telah memiliki internet akses. Namun bagi kebanyakan, koneksi yang
dimilikinya masih lambat dan menggunakan jaringan kabel telepon.
Hampir
separuh dari pelanggan internet berjaringan kabel telepon menggunakan
sambungan DSL. Dan hanya 10% di antaranya yang menikmati akses kabel
yang lebih cepat.
Dengan fitur bagi-bagi audio gratis, sekelompok
pemilik situs ‘pay-pal’ mengembangkan ‘youtube’. Video pertama yang
diunggah berisi salah satu pendirinya yang tengah mendiskusikan gajah.
The potential of the video-sharing website was noted by Google, who purchased YouTube for a reported .65 billion.
Potensi
situs distribusi video ini dicermati oleh Google, yang lantas membeli
‘youtube’ dengan nilai transaksi 1,65 milyar dolar.
Meanwhile, blogging became a whole lot more compact with the emergence of microblogging site Twitter.
Sementara itu, fenomena ‘blogging’ menjadi semakin efisien berkat kemunculan situs ‘microblogging’ seperti ‘twitter’.
Dengan
popularitas yang merebak di komunitas Harvard, ‘facebook’, akhirnya,
membuka jejaring media ini ke publik di luar universitas pada tahun
2007.
Pada tahun yang sama, ‘iPhone’ pertama muncul di pasaran dan
diikuti dengan berbagai ponsel pintar lain yang menyediakan fitur akses
internet.
Ponsel pintar merevolusi cara seseorang dalam mengakses informasi.
“Anda tak lagi terikat pada komputer. Anda bisa mengakses informasi dimana saja,” terang Mark.
Menyusul
keberhasilan ‘iPhone’ di pasaran, perusahaan ‘Apple’ lantas merilis
toko aplikasi online mereka, yang menyediakan 552 aplikasi.
Android
menyusul di pasaran dengan toko aplikasi mereka sendiri dengan sejumlah
aplikasi di dalamnya berkembang pesat, aplikasi yang mampu membuat
orang bermain ‘games’, berbagi foto dan video, mengecek penerbangan, dan
serangkaian aktivitas laiinnya secara online dan tanpa batas.
Menggunakan web untuk kepentingan sosial (2010-2014)
Tren
jejaring sosial sangat meng-global dan ekspansif menyusul kemunculan
situs-situs baru, termasuk situs pencarian visual ‘Pinterest’ dan
aplikasi seluler fotografi ‘Instagram’.
Kekuatan media sosial di
beberapa negara yang tengah berkonflik juga terasa, lihat saja bagaimana
pemuda Mesir menggunakannya pada tahun 2011 untuk mengorganisir protes
melawan mantan Presiden Hosni Mubarak.
Akibatnya, ‘Facebook’ dan ‘Twitter’ sempat di-‘block’ di sana serta akses internet dipadamkan.
Pada
periode 2012-2013, sekitar 7,3 juta atau 83% rumah tangga di Australia
punya akses internet di rumah mereka. Lebih dari 77% rumah tangga
memiliki akses internet dengan koneksi gelombang elektromagnetik.
Koneksi
internet yang lebih cepat mendukung pertumbuhan situs seperti
‘Youtube’, yang mengakomodasi milyaran video termasuk video fenomenal
‘Gangnam style’, yang telah dilihat hampir 2 milyar kali.
Video
musik terus mendominasi daftar video yang paling sering ditonton di
‘Youtube’, namun kondisi ini tak lantas menghentikan ribuan orang untuk
mengunggah video mereka sendiri dengan tujuan menghibur.
Fenomena
ini juga memberi ruang pada ‘blogger’ video, atau mereka yang mengunggah
berbagai macam materi mulai dari tips kecantikan hingga komedi atau
kajian film.
Hobi para ‘blogger’ itu pun kini menjadi industri jutaan dolar, mengaburkan batas antara pendapat pribadi dan iklan komersil.
Kekuatan
internet dan media sosial juga digunakan pada kampanye
“#bringbackourgirls,” yang mendesak kelompok Boko Haram di Nigeria
melepas ratusan siswi sekolah yang diculik.
Brett Gordin, kandidat
doktoral di Fakultas Sejarah Universitas Nasional Australia,
mengatakan, Twitter telah menjadi media yang sangat penting bagi
kampanye sosial yang dilakukan masyarakat.
Meski demikian, ia juga
menuturkan “Kritik yang beredar menyebut media seperti ‘facebook’ dan
‘twitter’ tidak efektif dan hanya bersifat sementara.”
Masa depan ‘world wide web’
Mark menuturkan, perubahan terbesar pada ‘world wide web’ kemungkinan disebabkan oleh banyaknya pengguna-pengguna baru.
“Lima
tahun ke depan, kita akan bergerak dari kepemilikan 1,9 milyar ponsel
pintar menjadi 6 milyar pemilik. Sebagian besar akan berada China,
India, dan Afrika,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, ponsel
pintar yang dijual seharga 25 dolar saja misalnya, akan menyediakan
peluang tanpa henti bagi 3 milyar pengguna baru untuk memanfaatkan
kesempatan komersil di web.
“Anda terhubung dengan dunia yang
komersil melalui piranti seluler. Kita menggunakannya karena nyaman,
beberapa pengguna baru bahkan menggunakannya untuk mencari uang. Alat
ini benar-benar hebat segala sesuatunya cepat, tak lagi lambat,” jelas
Mark.
sumber
http://radioaustralia.net.au/indonesian/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar